Postingan

Paradoks Kembar Part 1

Gambar
“Jika hidup adalah pilihan, maka tidak akan pernah ada yang namanya pilihan terbaik, yang ada hanyalah sebaik apa kita untuk pilihan itu…” Seperti biasa, sehabis menyeruput secangkir kopi pahit buatan sang istri, lelaki itu pun bergegas pergi meninggalkan rumahnya. Mungkin lebih tepat disebut gubuk, dibandingkan rumah, karena ukurannya yang sangat kecil dan sangat sederhana. Gubuk itu berupa bangunan kotak yang berukuran tidak lebih dari 4x4 meter persegi, dindingnya terbuat dari anyaman kulit bambu (tepas), beratapkan anyaman daun kelapa kering, dan hanya berlantaikan tanah. Setiap hari lelaki itu pergi ke ladang yang letaknya tidak jauh dari gubuk tempat mereka tinggal, untuk bertani dan bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Tidak pernah ada kata hari libur baginya, mungkin sepanjang hidupnya kata itu tidak pernah sekali pun ia dengar dan terlintas dalam pikirannya. Sementara sang istri, setiap hari menjelang siang ia selalu datang menghampiri sang suami d